Event

KALGen Innolab Hadirkan Inovasi Genomik dalam Pengambilan Keputusan Terapi Kanker Payudara di Muktamar PERABOI XIII

KALGen Academia Team
15 September 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Bali, 11 September 2025 – Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan kanker payudara adalah memastikan pasien mendapatkan terapi yang tepat, tanpa berlebihan maupun kurang dari yang dibutuhkan. Keputusan yang diambil dokter tidak hanya menentukan efektivitas pengobatan, tetapi juga kualitas hidup pasien dalam jangka panjang. Di tengah kebutuhan akan pendekatan yang lebih presisi, hadirnya teknologi genomik membuka peluang baru dalam pengambilan keputusan terapi yang lebih akurat.

Membawa semangat tersebut, KALGen Innolab, bagian dari Kalbe Group yang berfokus pada layanan diagnostik molekuler, berpartisipasi aktif dalam Muktamar Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) XIII yang digelar bersamaan dengan GBCC 2025 Highlight di Bali Beach Convention, 11–13 September 2025.

Partisipasi KALGen Innolab dan KALBE Oncology tidak hanya melalui kehadiran booth registrasi dan booth pameran yang memberikan informasi terkini mengenai inovasi diagnostik molekuler, tetapi juga melalui penyelenggaraan Morning Symposium yang menghadirkan diskusi mendalam seputar peran genomik dalam pengambilan keputusan terapi kanker payudara. Sesi ini mengangkat tema “Genomics in Surgical Oncology: Transforming Breast Cancer Decisions with MammaPrint”, dengan menghadirkan dua pakar internasional dan nasional, yaitu William Audeh, MD, MS, Chief Medical Officer Agendia, serta Dr. dr. Samuel J. Haryono, SpB.Subsp.Onk(K), konsultan senior bedah onkologi yang telah banyak menekuni bidang genomik kanker payudara. Simposium ini dipandu oleh dr. Abdul Rachman, SpB.Subsp.Onk(K) sebagai moderator.

Dalam paparannya, Dr. William Audeh menjelaskan bagaimana MammaPrint dan BluePrint menjadi terobosan penting dalam mendukung dokter bedah onkologi maupun onkolog medik dalam menentukan langkah terapi yang tepat bagi pasien kanker payudara. Teknologi ini membantu menjawab tantangan klasik dalam dunia onkologi: bagaimana memberikan terapi yang efektif tanpa harus menambah beban pasien dengan overtreatment. MammaPrint memberikan panduan komprehensif dalam menentukan durasi terapi endokrin, menilai apakah penggunaan regimen kemoterapi dengan atau tanpa anthracycline diperlukan, hingga mempertimbangkan perlunya imunoterapi maupun CDK4/6 inhibitor. Sementara itu, BluePrint memperkuat analisis dengan memetakan subtipe molekular dan fungsional kanker payudara secara lebih akurat dibandingkan metode imunohistokimia. Temuan bahwa sebagian pasien yang secara IHK tergolong hormonal ternyata masuk ke kategori basal berdasarkan BluePrint membuka perspektif baru, karena hasil tersebut terbukti dapat meningkatkan angka pathologic complete response (PCR) secara bermakna.

Pemahaman mendalam mengenai manfaat teknologi ini kemudian diperkuat oleh presentasi Dr. Samuel Haryono yang membagikan pengalaman klinisnya di Indonesia. Ia menampilkan beberapa kasus nyata di mana hasil penilaian klinis tidak selalu sejalan dengan analisis genomik. Pada satu pasien yang semula dinilai low risk secara klinis, hasil MammaPrint justru menunjukkan high risk sehingga strategi terapi berubah signifikan. Sebaliknya, seorang pasien lain yang diperkirakan high risk justru mendapat hasil low risk dari MammaPrint, sehingga ia menjalani terapi endokrin selama sepuluh tahun tanpa perlu menjalani kemoterapi, dan hasil monitoring menunjukkan kondisi yang stabil serta terkendali. Kisah-kisah ini menegaskan bahwa teknologi genomik tidak hanya memberikan data tambahan, melainkan benar-benar mengubah arah pengambilan keputusan klinis yang berpengaruh besar terhadap kualitas hidup pasien.

Bagi KALGen Innolab, kesempatan menghadirkan diskusi ini di forum ilmiah nasional merupakan langkah penting dalam memperkuat peran genomik di Indonesia. Keterlibatan ini juga mencerminkan visi perusahaan untuk menjadi laboratorium rujukan terbaik dalam menghadirkan layanan diagnostik molekuler yang mampu membantu dokter memberikan terapi yang lebih tepat, personal, dan berbasis bukti ilmiah. Melalui KALGen Academia, dengan memfasilitasi simposium ini, KALGen tidak hanya memperkenalkan teknologi MammaPrint dan BluePrint, tetapi juga membuka ruang dialog antara pakar internasional dan praktisi onkologi di Indonesia, sehingga transfer ilmu dan pengalaman dapat berlangsung secara lebih intensif.

Partisipasi KALGen dan KALBE Oncology di Muktamar PERABOI XIII dan GBCC 2025 Highlight menjadi wujud nyata dari komitmen Kalbe Group dalam mendukung perkembangan onkologi di Indonesia. Dengan membawa teknologi diagnostik genomik ke hadapan para dokter spesialis bedah onkologi, diharapkan semakin banyak tenaga medis yang memanfaatkan pendekatan ini untuk menghadirkan terapi yang lebih personal, efektif, dan berkelanjutan bagi pasien kanker payudara di Tanah Air.

LOADING ...